RumahCom – Wacana dibukanya keran kepemilikan properti oleh orang asing lebih luas lagi, dinilai sama artinya dengan mengkhianati para pendiri bangsa. Pasalnya hal itu akan membawa dampak negatif bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang akan semakin sulit memiliki rumah.
Hal itu diutarakan Eddy Ganefo, Ketua Umum DPP APERSI dalam Debat Terbuka Properti di Jakarta, hari ini (14/2). Eddy menjelaskan, jika keran kepemilikan properti asing dibuka lebih luas lagi, maka akan berpengaruh terhadap harga bangunan dan tanah di sekelilingnya.
"Jika harga tanah semakin tinggi, maka kesempatan masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah akan semakin kecil. Logikanya, pengembang akan kesulitan menjual rumah yang harganya terjangkau dengan harga tanah yang tinggi," tutur Eddy.
Dikatakannya, di Indonesia terdapat 59 juta orang yang berada di garis kemiskinan dan 30 juta orang yang berada di ambang kemiskinan. Menurut Eddy, mereka masih kesulitan mendapatkan rumah. “Pemerintah seharusnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi rakyat untuk dapat memiliki rumah. Karena hal itu merupakan amanat para pendiri bangsa dulu.”
"Dikatakan bahwa setiap warga negara dilindungi oleh pemerintah. Kalau rakyatnya tidak bisa memiliki rumah, dimana fungsi pemerintah dalam melindungi warganya?" ungkap Eddy. (*)
Im Suryaniimsuryani@rumah.com
Foto: Anto Erawan
Penulis : Ryan Feriandri ~ Sebuah Webblog yang menyediakan berbagai macam Informasi dan Iklan
Artikel / Iklan Jika Kepemilikan Asing Diperluas, Pemerintah Berkhianat ini dipublish oleh Ryan Feriandri pada hari . Semoga Artikel / Iklan ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.Bila Berminat silahkan Hubungi Nomor yang tertera di Artikel / Iklan tersebut.sudah ada 0 Komentar: di postingan Jika Kepemilikan Asing Diperluas, Pemerintah Berkhianat
0 KOMENTAR:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.