Bunga KPR rendah memang sangat diminati para pencari rumah. Sebelum mengajukan KPR, konsumen harus meneliti berapa uang muka yang mesti dibayar, lama cicilan, dan berapa besar cicilan yang mesti dibayar setiap bulannya.
Untuk bank non syariah, besaran suku bunga KPR menjadi faktor penting dalam skema pembayaran cicilan, karena naik-turunnya suku bunga tergantung fluktuasi suku bunga acuan SBI dan kondisi ekonomi Tanah Air.
Berdasarkan daftar suku bunga dasar kredit (SBDK) yang dirilis Bank Indonesia pada akhir Januari 2013 lalu, tercatat 14 bank yang menawarkan suku bunga KPR (kredit kepemilikan rumah) single digit alias di bawah 10%.
Keempatbelas bank tersebut adalah:
- BPD Jawa Tengah (6,66%)
- BPD Jawa Timur (7,53%)
- Standard Chartered Bank (7,96%)
- BPD Sumatera Utara (8,20%)
- Bank HSBC (8,50%)
- Bank Artha Graha (8,71%)
- Bank Jawa Barat & Banten (8,72%)
- Bank ANZ Indonesia (8,95%)
- Bank ICBC (9,00%)
- Bank UOB Indonesia (9,44%)
- Bank BCA (9,50%)
- BPD Bali (9,62%)
- Bank Victoria (9,65%)
- BPD Kalimantan Timur (9,68%)
Perhitungan SBDK dalam rupiah yang wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia dan dipublikasikan, dihitung untuk tiga jenis kredit, yaitu: kredit korporasi, kredit retail, dan kredit konsumsi (KPR dan Non KPR).
Informasi SBDK yang dipublikasikan ini berdasarkan laporan yang dilakukan masing-masing bank kepada BI untuk posisi akhir bulan laporan. Data ini berasal dari bank umum konvensional yang wajib melakukan publikasi jika memiliki total aset minimal Rp10 triliun.
Anto Erawanantoerawan@rumah.com
Penulis : Ryan Feriandri ~ Sebuah Webblog yang menyediakan berbagai macam Informasi dan Iklan
0 KOMENTAR:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.