Berbagai Manfaat ASI untuk Ibu, Sosial dan Negara
Ilustrasi ibu menyusui. (sumber: JG Photo/ Afriadi Hikmal)
"ASI memiliki manfaat luar biasa bagi bayi karena kandungan nutrisinya yang banyak. Seperti kolostrum yang berguna untuk membangun daya tahan tubuh bayi dan tinggi kalori. Ada pula enzim-enzim yang melindungi dinding pencernaan, menangkal penyakit, dan memproteksi tubuh," kata dr Johnny saat peluncuran rangkaian produk untuk menyusui dari Mothercare, di Jakarta, Kamis (18/4).
Ditambahkan dr Johnny, keuntungan menyusui ASI bagi ibu pun cukup banyak, berikut ini di antaranya:
- Menurunkan risiko perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat involusi uterus. Ketika bayi mengisap puting, akan terjadi perangsangan oksitoksin pada ibu. Hal ini akan membantu mendorong kontraksi untuk memperkecil rahim dan memotong perdarahan pada ibu.
- Dapat digunakan sebagai kontrasepsi sementara. Menurut dr Johnny, saat menyusui bisa menjadi kontrasepsi dan menghalangi pembuahan hanya bila memenuhi 3 syarat: anak yang dilahirkan masih berusia di bawah 6 bulan, sejak kelahiran anak terus diberi ASI secara eksklusif dan tidak sesekali dalam sehari, serta tidak mengalami menstruasi.
- Bisa menurunkan angka kejadian kanker ovarium dan payudara.
- Mempercepat penurunan berat badan.
- Menurunkan angka kejadian osteoporosis pada masa menopause.
- Memberi rasa dibutuhkan.
Untuk sisi sosial dan masyarakat, lanjut dr Johnny, pemberian ASI bisa membantu beberapa hal, yakni:
- Menurunkan biaya pengobatan, karena anak dan ibu jadi jarang sakit.
- Menurunkan kejadian absen pegawai, karena alasan anak sakit.
- Urusan keuangan pun jadi lebih efektif, karena tak perlu membeli banyak susu formula maupun obat-obatan anak.
- Hemat energi, karena ASI selalu tersedia dan bisa diminum si anak kapan pun.
Sementara, bila keluarga-keluarga Indonesia mengutamakan ASI eksklusif, kata Johnny, akan ada banyak manfaat yang didapat. "Pertama, menghemat devisa, karena bila anak-anak minum ASI, kita tak perlu terlalu banyak mengimpor susu formula. Kedua, menciptakan sumber daya manusia bermutu, karena ASI terbukti meningkatkan IQ anak. Ketiga, morbiditas dan mortalitas anak akan berkurang. Keempat, mengurangi subsidi kesehatan negara," kata Johnny.
Ditambahkan dr Johnny, keuntungan menyusui ASI bagi ibu pun cukup banyak, berikut ini di antaranya:
- Menurunkan risiko perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat involusi uterus. Ketika bayi mengisap puting, akan terjadi perangsangan oksitoksin pada ibu. Hal ini akan membantu mendorong kontraksi untuk memperkecil rahim dan memotong perdarahan pada ibu.
- Dapat digunakan sebagai kontrasepsi sementara. Menurut dr Johnny, saat menyusui bisa menjadi kontrasepsi dan menghalangi pembuahan hanya bila memenuhi 3 syarat: anak yang dilahirkan masih berusia di bawah 6 bulan, sejak kelahiran anak terus diberi ASI secara eksklusif dan tidak sesekali dalam sehari, serta tidak mengalami menstruasi.
- Bisa menurunkan angka kejadian kanker ovarium dan payudara.
- Mempercepat penurunan berat badan.
- Menurunkan angka kejadian osteoporosis pada masa menopause.
- Memberi rasa dibutuhkan.
Untuk sisi sosial dan masyarakat, lanjut dr Johnny, pemberian ASI bisa membantu beberapa hal, yakni:
- Menurunkan biaya pengobatan, karena anak dan ibu jadi jarang sakit.
- Menurunkan kejadian absen pegawai, karena alasan anak sakit.
- Urusan keuangan pun jadi lebih efektif, karena tak perlu membeli banyak susu formula maupun obat-obatan anak.
- Hemat energi, karena ASI selalu tersedia dan bisa diminum si anak kapan pun.
Sementara, bila keluarga-keluarga Indonesia mengutamakan ASI eksklusif, kata Johnny, akan ada banyak manfaat yang didapat. "Pertama, menghemat devisa, karena bila anak-anak minum ASI, kita tak perlu terlalu banyak mengimpor susu formula. Kedua, menciptakan sumber daya manusia bermutu, karena ASI terbukti meningkatkan IQ anak. Ketiga, morbiditas dan mortalitas anak akan berkurang. Keempat, mengurangi subsidi kesehatan negara," kata Johnny.
Penulis: Nadia Felicia/NAD
Penulis : Ryan Feriandri ~ Sebuah Webblog yang menyediakan berbagai macam Informasi dan Iklan
0 KOMENTAR:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.